Kekerasan meningkat setelah Amerika Serikat menangkap gembong narkoba Joaquín Guzman Lopez dan Ismael “El Mayo” Zambada.
Personel militer Meksiko diserang dan jalan-jalan diblokir akibat pecahnya kekerasan di negara bagian Sinaloa di utara, yang merupakan markas salah satu kartel narkoba paling kuat di negara itu.
Sekretariat keamanan negara bagian Sinaloa pada hari Kamis mengkonfirmasi serangan di sekitar ibu kota negara bagian Culiacan, yang merupakan markas gembong narkoba Joaquín “El Chapo” Guzman dan putranya yang dipenjara.
Sekretariat memposting di
Gubernur negara bagian tersebut, Ruben Rocha, mengatakan para penyerang membakar dua mobil “dengan tujuan untuk menghalangi pihak berwenang”. Dia tidak merinci motifnya.
Media lokal memperlihatkan video dan foto kendaraan yang terbakar, sebuah taktik umum yang digunakan untuk mencegah polisi atau pasukan militer mencapai wilayah tertentu.
Ada kekhawatiran kemungkinan pecahnya kekerasan yang lebih luas di Sinaloa menyusul penahanan gembong narkoba terkemuka di negara bagian tersebut baru-baru ini.
Pada bulan Juli, putra El Chapo, Joaquín Guzmán Lopez, rupanya menculik Ismael “El Mayo” Zambada, pemimpin veteran faksi saingan kartel, dan memaksanya untuk naik pesawat dan menerbangkannya ke utara.
Guzmán yang lebih muda dilaporkan memberi tahu Zambada bahwa mereka akan mencari real estate di bagian utara negara itu, namun dia malah menerbangkannya ke Amerika Serikat.
Guzmán Lopez rupanya berencana menyerahkan diri dan membawa Zambada yang lebih tua bersamanya, karena alasan yang masih belum jelas. Kedua pria tersebut ditahan di El Paso, Texas.
Pihak berwenang Meksiko yakin penculikan Zambada mungkin terkait dengan penangkapan putra El Chapo lainnya, Ovidio Guzman, yang ditahan pada Januari 2023 dan kemudian diekstradisi ke Amerika Serikat.
Kantor kejaksaan negara bagian Meksiko pada hari Kamis mendesak pihak berwenang AS untuk “segera” mengklarifikasi status hukum dan keberadaan Ovidio Guzman.
Dia dikeluarkan dari penjara AS pada tanggal 23 Juli, dua hari sebelum saudaranya dan Zambada ditangkap, kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan.
Duta Besar AS untuk Meksiko Ken Salazar mengatakan pada 26 Juli bahwa Ovidio Guzman masih ditahan di AS, namun tidak merinci keberadaannya.
Para ahli, termasuk mantan agen DEA Mike Vigil, menduga Guzmán Lopez menyerahkan Zambada dengan imbalan keuntungan untuk dirinya dan saudaranya Ovidio.
Zambada muncul di pengadilan Texas bulan ini dengan menggunakan kursi roda dan mengaku tidak bersalah atas tuduhan perdagangan narkoba, pencucian uang, dan konspirasi untuk melakukan pembunuhan.
Guzmán Lopez dipindahkan ke Chicago, di mana dia membantah tuduhan perdagangan narkoba. Dia saat ini menjalani hukuman seumur hidup di penjara.
Hanya satu putra El Chapo yang diduga memiliki hubungan kartel yang masih buron, yakni Ivan Archivaldo.
Amerika Serikat telah menawarkan hadiah $10 juta bagi informasi yang mengarah pada penangkapannya.