Sarana Pencairan CO2 Terbanyak di Indonesia
Sarana Pencairan CO2 Terbanyak di Indonesia

PT Tripatra Engineers and Constructors mengumumkan kerjasama strategis dengan PT Kaltim Parna Industri( KPI) buat membangun sarana pencairan CO2 di Bontang, Kalimantan Timur. Proyek ini menandai salah satu langkah signifikan dalam upaya kurangi emisi karbon serta menghasilkan kemampuan ekonomi dari karbon dioksida di Indonesia.
Presiden Direktur& CEO Tripatra Raymond N. Rasfuldi melaporkan, Kerja sama Tripatra dengan Kaltim Parna Industri ialah langkah signifikan untuk Tripatra dalam mendesak inovasi di zona industri. Dengan fokus pada pelaksanaan teknologi penangkapan karbon buat utilisasi karbon serta pengurangan emisi.
” Kami berkomitmen buat memakai kemampuan rekayasa multidisiplin kami buat sediakan pemecahan berkepanjangan untuk transisi tenaga serta percepatan hilirisasi. Kami hendak membenarkan proyek ini dilaksanakan secara efektif dengan standar mutu serta keamanan paling tinggi.” kata ia, dilansir dari penjelasan tertulis, Selasa( 13/ 8/ 2024).
Lewat kerja sama ini, KPI serta Tripatra berkomitmen buat mendesak inovasi berkepanjangan yang hendak membagikan khasiat jangka panjang untuk area serta perekonomian nasional. Proyek ini pula secara tidak langsung hendak mengukuhkan posisi KPI selaku pelopor dalam inovasi industri yang berkepanjangan dan menghasilkan akibat positif tidak cuma untuk area namun pula untuk komunitas industri secara totalitas.

Presiden Direktur PT Kaltim Parna Industri Hari Supriyadi berkata,“ Kemitraan dengan Tripatra ini ialah langkah berarti serta strategis dalam menggapai visi kami buat jadi industri yang melindungi keberkelanjutan.
” Kami percaya kalau kerja sama ini hendak menciptakan inovasi- inovasi baru yang hendak bawa khasiat untuk segala pemangku kepentingan,” kata ia.

Dalam kerja sama ini, Tripatra serta KPI hendak menggunakan by- product CO2 dari pabrik Amoniak KPI yang diolah jadi produk bernilai tambah komersial arau Carbon Capture and Utilization( CCU). CCU merupakan teknologi yang menangkap karbon dioksida( CO2) yang dihasilkan dari proses industri serta pembangkit listrik, buat setelah itu digunakan kembali buat menciptakan produk bermutu besar dalam bermacam aplikasi, tercantum industri santapan serta minuman.
Dengan rencana kapasitas penciptaan sebesar 300 metrik ton per hari, sarana ini hendak jadi yang terbanyak di Indonesia dengan menciptakan CO2 bermutu pangan. Lewat pengalaman serta kemampuan sepanjang lebih dari 50 tahun, segala cakupan kerja Engineering, Procurement, and Construction( EPC) hendak jadi tanggungjawab TRIPATRA. Proyek ini diharapkan bisa dituntaskan secara efektif, efisien, serta mempraktikkan standar keamanan yang besar.
” Dengan mengadopsi teknologi CCU, kerjasama ini tidak cuma menciptakan produk yang bermutu serta kurangi jejak karbon, namun pula membuka kesempatan bisnis baru serta menguatkan posisi kami selaku salah satu pemimpin industri swasta nasional yang berkepanjangan di Indonesia.” kata Raymond.
“ TRIPATRA merasa terhormat atas keyakinan yang diberikan KPI serta meyakini kalau kerja sama ini hendak membuka kesempatan baru serta mendesak perkembangan yang berkepanjangan. Kami percaya kalau proyek ini bukan cuma suatu proyek, namun ialah tonggak berarti dalam transformasi industri,” tutup Raymond.